5.01.2019

Bahaya dan Dampak Korupsi

Korupsi sangat berbahaya dan mempunyai dampak yang sangat luas pada sendi-sendi kehidupan bermasyarakat dan bernegara. oleh karenanya Korupsi harus dibasmi di bumi Indonesia ini.
mari kita simak beberapa dampak dari Korupsi.

Terhadap Ekonomi :
1. Penurunan Produktivitas:
Lesunya pertumbuhan ekonomi dan tdak adanya investasi, membuat produktifitas menurun. hal ini menghambat perkembangan sektor industri untuk lebih baik terjadi seiring dengan terhambatnya sektor industri dan produksi untuk bisa  berkembang lebih baik.

2. Rendahnya Kualitas Barang dan Jasa Untuk Publik:
Jalan Rusak, jembatan ambruk, kereta api terguling, beras tidak layak makan, ledakan tabung gas, bahan bakar merusak kendaraan masyarakat, angkutan umum tidak layak, bangunan sekolah ambruk, adalah kenyataan rendahna kualitas barang dan jasa sebagai akibat korupsi.

3. Meningkatnya Hutang negara
Korupsi yang terjadi di Indonsesia akan meningkatkan hutang luar negeri yang semakin besar. dari data yang diambil dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Hutang Kementerian Keuangan RI disebutkan bahwa total hutang pemerintah per  November 2018 adaah sebesar Rp.4.396 Triliun.

4. Lesunya Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi.
Korupsi mempersulit pembangunan ekonomi dengan ketidakefisienan yang tinggi. dalam sektor privat korupsi meningkatkan ongkos niaga karena kerugian dari pembayaran ilegal, ongkos manajemen dalam negosiasi dengan pejabat korup, dan risiko pembatalan perjanjian karena penyelidikan.

5. Menurunnya Pendapatan dari Sektor Pajak.
APBN sekitar 70 % dibiayai oleh pajak. PPH dan PPN merupakan jenis pajak yang paling banyak menyumbang penurunan pendapatan dari sektor pajak diperparah dengan kenyataan bahwa banyak sekali oknum pegawai dari pejabat pajak yang bermain untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan memperkaya diri sendiri.


Terhadap Sosial dan Kemiskinan :
1. Terbatasnya Akses bagi Masyarakat Miskin
Rakyat miskin lebih mendahulukan mendapatkan bahan pokok untuk hidup daripada untuk sekolah yang semakin menyudutkan karena mengalami kebodohan jasa pendidikan, kesehatan, rumah layak huni, informasi, hukum dan sebagainya sulit diakses oleh rakyat miskin. akses untuk mendapatkan oekerjaan yang layak menjadi sangat terbatas yang pada akhirnya rakyat miskin tidak mempunyai pekerjaan dan selalu dalam kondisi yang miskin seumur hidup menciptakan lingkaran setan kemiskinan.

2. Mahalnya harga Jasa dan Pelayanan Publik
Praktek Korupsi menciptakan ekonomi biaya tinggi yang membebankan pelaku ekonomi. Kondisi tersebut berimbas pada  pada mahalnya harga jasa dan pelayanan publik. karena harga yang ditetapkan harus dapat menutupi kerugian pelaku eonomi akibat besarnya modal yang dilakukan karena penyelewengan yang mengarah ke tindak  korupsi.

3. Pengentasan Kemiskinan berjalan lambat
Lemahnya koordiasi dan pendataan, pendanaan dan lembaga karena korupsi, permasalahan kemiskinan itu sendiri akhirnya akan membuat masyarakat sulit mendapatkan akses ke lapangan pekerjaan yang disebabkan latar belakang pndidikan, sedangkan untuk membuat pekerjaan sendiri banyak terkendala oleh kemampuan, masalah teknis dan pendanaan.

4. Meningkatnya Angka Kriminalitas
Ketika Korupsi meningkat, angka kejahatan yang terjadi juga meningkat. sebaliknya korupsi berhasil dikurangi, maka kepercayaan masyarakat terhadap penegakan hukum (law enforcement)juga meningkat.

5. Solidaritas sosial semakin langka
Masyarakat merasa tidak mempunyai pegangan jelas untuk menjalankan kehidupannya sehari-hari. ketidakjelasan masa depan serta himpitan hidup yang semakin kuat membuat sifat kebersamaan dan kegotongroyongan yang selama ini dilakukan menjadi langka

6. Demoralisasi
Masyarakat menjadi semakin individualis, mementingkan dirinya sendiri dan keluarganya saja. mengapa masyarakat melakukan hal ini dapat dimengerti, karena memang sudah tidak lagi kepercayaan kepada pemerintah, sistem, hukum bahkan astar masyarakat sendiri.


Terhadap Birokrasi Pemerintahan :
1. Birokrasi tidak efisien  pada Layanan Publik
Indonesia menempati posisi nomor dua terburuk di Asia setelah India dalam standar angka efisiensi birokrasi (Peringkat PERC /Political and Economic Consultancy)

2. Matinya Etika Sosial politik Aparat Hukum yang semestinya menyelesaikan masalah dengan adil tanpa adanya unsur pemihakan seringkali harus mengalahkan integritasnya dengan menerima suap, iming-iming gratifikasi atau apapun untuk memberikan kemenangan.

3. Runtuhnya oOtoritas Pemerintahan
Melindungi koruptor dengan kekuatan politik adalah salah satu indikasi besar runtuhnya etika sosial dan politik. Banyak kejadian suatu kelompok politik akan rela melindungi anggotanya yang jelas jelas bersalah atau melakukan korupsi. hal ini sangat melukai nurani masyarakat, padahal mereka adalah wakil rakyat yang seharunya melindungi kepentingan rakyat.

Terhadap Politik dan Demokrasi :
1. Munculnya Kepemimpinan Korup
Konstituen didapatkan dan berjalan karena adanya suap yang diberikan oleh calon-calon pemimpin partai bukan karena simpati atau percaya terhadap kemampuan dan kepemimpinannya.

2. Menguatnya Plutokrasi
Korupsi yang menyandera pemerintahan akan menghasilkan konsekuensi menguatnya plutokrasi (sistem politik yang dikuasai pemilik modal/kapitalis) Faktanya perusahaan-perusahaan besar punya hubungan dengan partai-partai yang ada di kancah perpolitikan negeri ini, bahkan beberapa pengusaha besar menjadi ketua pertai politik. seringkali kepentingan partai bercampur dengan kepentingan perusahaan.

3. Hancurnya Kedaulatan Rakyat
Semestinya kedaulatan akyat ada di tangan rakyat. Namun yang terjadi sekarang ini adalah kedaulatan rakyat ada di tangan partai politik, karena anggapan bahwa partailah bentuk representasi rakyat. Partai adalah dari rakyat dan mewakili rakyat. sehingga banyak orang yang beranggapan bahwa wajar apabila sesuatu yang didapat dari negara dinikmati oleh partai.

4. Hilangnya Kepercayaan Rakyat terhadap Demokrasi
Terjadinya tindak korupsi besar-besaran yang dilakukan oleh petinggi pemerintah, legislatif atau petinggi partai politik mengakibatkan berkurangnya bahkan hilangnya kepercayaan publik terhadap pemerintahan yang sedang berjalan.

Terhadap Pertahanan dan Keamanan:
1. Lemahnya Alutista dan SDM
Anggaran Hankam menguap sia sia karena korupsi seringkali kita mendapatkan berita dari berbagai media tentang bagaimana negara lain begitu mudah menerobos batas wilayah NKRI baik dari darat, laut maupun udara padahal Indonesai adalah negara nomor 15 terluas di dunia.

2. Lemahnya Garis Batas Negara
Nelayan asing dari malaysia, vietnam, pilipina, thailand sering sekali melanggar Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) Indonesaia dan mengeruk kekayaan laut yang ada di dalamnya. Kementerian kelautan dan Perikanan RI yang menyatakan bahwa Indonesia mengalami kerugian 9,4 triliun rupiah per tahun akibat pencurian ikan oleh nelayan asing (www..tempointeraktif.com/hg/bisnis, 12 april 2011)

3. Menguatnya sisi Kekerasan dalam Masyarakat
Akumulasi dari rasa tidak percaya, apatis, tekanan hidup, kemiskinan yang tdak berujung, jurang perbedaaan kaya dan miskin yang sangat dalam, serta upaya menyelamatkan diri sendiri memimbulkan efek yang sangat merusak yaitu kekerasan.

Terhadap Kerusakan Lingkungan.:
1. Menurunnya Kualitas Lingkungan
Akibat yang dihasilkan oleh perusakan alam ini sangat merugikan khususnya bagi kualitas lingkungan itu sendiri. Dari kasus ilegal loging saja disinyalir kerugian negara yang terjadi sampai 30 -42 triliun rupiah per tahun. Belum lagi kerusakan lingkungan ini akan menciptakan bencana yang sebenarnya dibuat oleh manusia, seperti banjir, banjir bandang, kerusakan tanah, kekeringan, kelangkaan air dan menurunya kualitas air dan udara, tingginya pencemaran di perairan sungai dan laut sehingga sangat beracun.

2. Menurunnya Kualitas Hidup
Kerusakan hutan hujan tropis akan mengurangi persediaan oksigen bukan hanya untuk wilayah tersebut, namun juga oksigen untuk bumi secara keseluruhan. Berkurangnya kualitas udara tentunya juga akan berakibat pada menurunnya kualitas kesehatan manusia yang mengirupnya, Kerusakan yang terjadi  diperairan seperti pencemaran sungai dan laut juga mengakibatkan menurunnya kualitas hidup manusia.

setelah menegtahui dampak dan bahaya korupsi bagi kita, masihkah kita mentoleransi Korupsi????



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar/Comment